Gambar Sampul Bahasa Inggris · UNIT 10 Pemanfaatan Potensi Laut
Bahasa Inggris · UNIT 10 Pemanfaatan Potensi Laut
Kisyani

24/08/2021 14:51:14

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

161

Pemanfaatan Hasil Laut

10

bp2.blogger.com

Pemanfaatan Hasil Laut

A. Membaca Buku Antologi Puisi untuk Mengenali Ciri

Umum Puisi

B. Menulis Puisi Bebas dengan Menggunakan Pilihan

Kata yang Sesuai

C. Menulis Puisi Bebas dengan Memperhatikan Unsur

Persajakan

D. Membawakan Acara dengan Bahasa yang Baik, Benar,

dan Santun

10

162

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Pemanfaatan Hasil Laut

Di samping dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya yang

luar biasa banyaknya, Indonesia dikenal pula memiliki kekayaan laut yang

mengagumkan. Aneka tambang yang berasal dari laut dimiliki Indonesia, seperti

minyak dan gas alam lepas pantai. Aneka ikan hias juga terdapat di laut Indonesia.

Indonesia juga menghasilkan mutiara-mutiara yang harganya luar biasa.

Laut kita juga memiliki potensi sebagai tujuan wisata. Di Bali terdapat Pantai

Kuta, yang sudah dikenal masyarakat hingga ke manca negara. Ada Pantai

Pangandaran di Jawa Barat yang tidak kalah menakjubkannya. Lamongan, kota

kecil di Jawa Timur yang dulu dikenal memiliki Tanjung Kodok, kini juga mulai

menjual lautnya dengan membuat taman rekreasi yang diberi nama Wisata

Bahari Lamongan. Di Lombok kita mengenal Pantai Senggigi yang memiliki

panorama yang sangat indah. Pantai-pantai di Ambon juga sangat memesona

wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Itu semua menunjukkan

potensi kelautan kita.

Untuk keperluan kehidupan sehari-hari, laut kita juga menyediakan sumber

gizi yang tidak ternilai jumlah dan ragamnya. Aneka rupa, bentuk, rasa, dan

kandungan gizi ikan laut dapat disaksikan untuk konsumsi kita sehari-hari.

Sebagiannya bahkan diekspor ke negara-negara lain. Dari air laut kita juga dapat

merasakan nikmatnya masakan yang sudah bercampur garam.

Garam ini dibuat dari air laut. Laut juga dapat dijadikan sarana transportasi

yang menghubungkan wilayah kita yang amat luas ini.

Itulah potensi laut kita! Jika potensi ini tidak kita jaga kelestariannya niscaya

kita akan merasakan akibatnya. Jika laut kita tercemar atau pantai kita rusak

karena ulah manusia, kenikmatan yang kita peroleh selama ini dari sumber laut

hanyalah isapan jempol. Karena itu, marilah dengan kesadaran sendiri dan

dengan daya kita masing-masing melalui upaya sekecil apa pun yang kita bisa,

kita jaga kelestarian laut kita untuk anak bangsa hingga kelak.

Memandang laut bagi kita pada umumnya dan bagi penyair rupanya memiliki

perbedaan persepsi. Ada kalanya penyair menangis melihat pantai yang bopeng.

Ada kalanya mereka kagum melihat keindahan panorama laut.

Ada kalanya mereka mengingat Sang Pencipta ketika mengagumi laut. Bagi

penyair kegiatan itu biasanya dituangkan ke dalam puisi dengan pilihan kata

yang baik dan menarik.

10

163

Pemanfaatan Hasil Laut

10

A.

Membaca Buku Antologi Puisi untuk Mengenali Ciri Umum

Puisi

Ingatkah kamu tentang sebuah lagu yang mengisahkan bahwa nenek moyang kita itu pelaut yang

tangguh? Seperti telah disebutkan sebelumnya, negara kita memang dikenal sebagai negara dengan

potensi laut yang besar.

Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi membaca buku

antologi puisi untuk mengenali ciri umum puisi adalah (1) mengamati ciri puisi dan membandingkan puisi,

(2) menyimpulkan ciri puisi, (3) merumuskan ciri puisi dan (4) mengerjakan latihan. Pada bagian akhir,

kamu akan menjumpai kegiatan re

fl

eksi.

Lihatlah peta Indonesia! Laut kita tampak lebih luas daripada daratannya.

Apa yang dapat ditulis penyair tentang laut? Keindahan laut Indonesia? Kekayaan laut Indonesia?

Kegagahan pelaut dan perahunya? Kehidupan nelayan?

Kamu dapat memperbincangkan bentuk dan isi puisi sebagai alat ekspresi dalam kehidupan ini.

1. Mengamati Ciri Puisi dan Membandingkan Puisi

Laut banyak menjadi inspirasi bagi para penyair untuk menulis puisi. Berikut ini

terdapat beberapa puisi yang menceritakan tentang laut. Masalah laut apa saja yang

dapat ditulis? Bagaimana masalah tersebut diungkapkan dalam bentuk puisi? Amati

puisi-puisi berikut!

Anugerah Laut

Karya: Tiharsya

Laut nan biru

Tempatku mengadu

Tempat kuberlayar

Menebar pukat dan melempar sauh

Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut

Bergumam syahdu

Aku termangu

Mengingat kebesaran-Mu

Ini anugerah-Mu

164

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Ganasnya Ombak Tak Selalu Membuat Luka

Ciptaan: Franky/Hare

Adik marilah kemari lihat perahu telah menunggu

Jangan kau termangu lagi mari bersama melepas tali

Mataharipun telah bangun dari tidurnya

Dan bangunlah bersihkan debu yang melekat di sekitar kita Luka lamamu,

Janganlah kau turunkan layar hatimu

Ganasnya samudra

Dengan perahu kita pecah ombaknya

Janganlah kau takut

Untuk selamanya, samudra adalah samudra

Ganasnya ombak tak selalu membuat luka

Dan bangunlah bersihkan

Debu yang melekat

Sekitar luka lamamu

Janganlah kau turunkan layar hatimu

Pelaut

Karya: R.Dayoh

Perahu layar, melancar gembira,

Bercermin ria dikandung segara,

Gempita air berbuih, memutih,

Menyanyi kidung pelaut yang sakti.

Bendera Indonesia,

Melagu tembang megahnya laut,

Yang gagah berani menghadapi maut,

Menangkis gelombang bertalu-talu.

Sekarang panji leluhur berdendang,

Bersyair ragam Angkatan Baru,

Semangat raga berkobar berjuang,

Mengangkat hormat derajat dahulu.

Bersorak ramai, pemuda berlayar,

Mengarung selat, jelajah Samudera,

Menghimpun jasa perkasa perwira

Diancam maut tawakal dan sabar.

Depdikbud, 1995

165

Pemanfaatan Hasil Laut

10

Doa untuk Indonesia

Abdul Hadi W.M.

Tidakkah sakal, negeriku? Muram dan liar

Negeri ombak

Laut yang diacuhkan musa

fi

r

Karena tak tahu kapan badai keluar dari eraman

Negeri batu karang yang pemai, kapal-kapal menjauhkan diri

Negeri burung-burung gagak

yang bertelur dan bersarang di muara sungai

Unggas-unggas sebagai datang dan pergi

Tapi entah untuk apa

Nelayan-nelayan tak tahu.

Sudah Waktunya

Sutardji C.B.

Sudah waktunya sekarang

kau mengembalikan

rumput

tangkai

ranting

pepohonan

ke dalam dirimu

sudah waktunya

memasukkan kembali

seluruh langit

semua langit

setiap darat

ke dalam dirimu

karena asal tanah itu kau

asal langit itu kau

asal laut itu kau

asal jagat itu kau

jadi

bersiaplah

kuat-kuatlah

dan

hormati dirimu:

ludahlah !

166

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Diskusikan dengan teman sebangkumu tentang hal-hal berikut!

a. Bagaimana kata-kata yang digunakan dalam puisi?

b. Apakah sebuah kata/kalimat dalam puisi memiliki banyak makna? Jelaskan

pendapatmu dengan contoh!

c. Bagaimana penyair menata kata, kalimat, atau bunyi dalam puisi?

d. Bagaimana bentuk puisi bila dibanding dengan wacana lain?

e. Bagaimana pengulangan bunyi, persamaan bunyi antarkata, persamaan bunyi akhir

baris (sajak) dalam puisi?

f. Bagaimana pengulangan kata atau kalimat dalam puisi ?

2. Menyimpulkan Ciri Puisi

Dari hasil diskusi yang kamu lakukan, tulislah ciri puisi yang kamu temukan!

Komentarilah simpulan tentang ciri puisi berikut! Manakah yang kamu setujui dan

manakah yang tidak kamu setujui? Kemukakan alasan-alasan yang logis untuk

mendukung alasanmu!

a. Dalam puisi terdapat pemadatan isi.

b. Unsur bunyi dan bentuk dalam puisi diperhatikan untuk memberi efek tertentu.

c. Kata yang digunakan dalam puisi bersifat konotatif dan imajinatif. Penggunaan kata

konkret lewat pengimajian, pelambangan, dan pengiasan

d. Isi dalam puisi merupakan suatu kesatuan yang utuh yang mengungkapkan pikiran

dan perasaan penyair terhadap suatu fenomena.

e. Setiap baris puisi mengungkapkan kesatuan arti.

3. Merumuskan Ciri Puisi

Buatlah rumusan singkat tentang ciri-ciri puisi berdasarkan apa yang kamu diskusikan

dengan kelompokmu! Setiap kelompok membacakan rumusan tersebut di depan kelas

dan dikomentari oleh kelompok lain untuk mendapatkan kesepakatan.

B. Menulis Puisi Bebas dengan Memperhatikan Pilihan Kata

Dari pelajaran yang lalu, kamu sudah mempelajari ciri-ciri puisi. Dalam bagian ini kamu akan diajak

untuk belajar menulis puisi. Bagaimana menulis puisi yang baik? Sulitkah menulis puisi itu? Tidak. Kamu

pasti bisa. ”Menulis puisi itu mudah,” demikian kata penyair Tau

fi

q Ismail.

Nah, untuk membuktikan itu pada bagian ini kamu diajak menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata

yang puitis dan multimakna, rima yang indah, serta bahasa yang kreatif.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk

menguasai kompetensi menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata adalah (1) menulis puisi

berdasarkan rangsangan gambar, (2) menulis puisi berdasarkan perenungan terhadap peristiwa yang

terjadi, (3) menulis puisi berdasarkan pengamatan objek/kegiatan, (4) menulis puisi dengan berbagai

rangsangan, dan (5) menyunting puisi.

167

Pemanfaatan Hasil Laut

10

1. Menulis Puisi Berdasarkan Rangsangan Gambar

Amati gambar dan tulisan berikut!

Harapan Bocah Pembaca Payung

HUJAN turun, rezeki pun datang.

Harapan ini selalu ada di benak bocah-

bocah pembawa payung yang biasa

mengkal di depan Plaza Tunjungan. Begitu

mendung tebal bergelayutan di awan,

mereka pun berlarian memburu rezeki.

Lumayan, sekali memayungi orang yang

kehujanan, mereka bisa mengantongi Rp

200,00 hingga Rp 1.000,00(*)

Kamu dapat menyusun puisi dari gambar tersebut dengan langkah penyusunan

sebagai berikut!

a. Pahami peristiwa apa yang digambarkan!

b. Daftarlah semua kata yang berkaitan dengan peristiwa dalam gambar!

payung, mengembang, baju seragam, basah, badan, kuyup, mengguyur, menanti,

jalan, tangkai payung, menetes, lingkaran kain payung, hujan, kaki telanjang,

tangan mendekap, mata menatap, berharap, rezeki, langit, kilat

c. Rangkai dan atur kata sesuai dengan yang akan kamu gambarkan dari peristiwa

tersebut! Amati contoh berikut!

Payung Harapan

Kutemukan kalian

masih berseragam

payung mengembang

menatap penuh harap

kaki telanjang

mencumbu aroma kilat

mengikat hujan lebat

merangkai impian

menggapai angan

mencicipi hidup yang penuh tantangan

168

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Sekarang buatlah puisi dengan langkah seperti yang dicontohkan secara berkelompok!

Rangkai kata yang berbeda dengan contoh yang telah dibuat!

2. Menulis Puisi dengan Merenungkan Peristiwa yang Terjadi

Dalam menulis puisi kamu dapat melakukan kegiatan berupa perenungan terhaadap

peristiwa yang ada di sekitarmu. Contohnya dapat kamu amati pada syair lagu yang

berupa puisi berikut! Puisi itu lahir karena penyairnya mengamati dan merenungkan

bencana di Jawa Tengah.

Dengan merenungkan berbagai bencana yang melanda di daerahmu atau di

negaramu, kamu dapat menyusun puisi yang bermakna. Untuk itu, amati langkah dan

contoh menyusun puisi berdasarkan peristiwa berikut!

a. Tentukan peristiwa yang sedang atau telah terjadi, misalnya, peristiwa yang sedang

terjadi di daerahmu, berbagai bencana tanah longsor, lahar, dan banjir yang

melanda di berbagai daerah.

b. Tentukan pendapat terhadap peristiwa dalam bentuk kalimat lengkap! Dari peristiwa

bencana tersebut akan muncul pendapat yang berbeda-beda. Misalnya, bencana

yang terjadi adalah peringatan Tuhan atas dosa-dosa manusia, bencana alam terjadi

karena keserakahan manusia, atau bencana yang terjadi merupakan ujian berat bagi

bangsa kita yang sudah susah.

c. Pilih salah satu pendapat!

d. Kembangkan pokok persoalan tersebut dalam puisi!

Peristiwa

: berbagai bencana di tanah air

Pendapat terhadap peristiwa : berbagai bencana yang terjadi adalah peringatan

Tuhan yang harus diperhatikan

Puisi yang dikembangkan dicontohkan berikut.

Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan

melihat tingkah kita

yang selalu salah dan bangga

dengan dosa-dosa

atau alam mulai enggan

bersahabat dengan kita

coba kita tanyakan

pada rumput yang bergoyang

(Ebiet G. Ade)

169

Pemanfaatan Hasil Laut

10

Teguran Tuhan

Tuhan telah menegur

Melalui banjir bandang yang menerjang

manusia tunggang langgang

hamparan sawah terbenam

Tuhan telah menegur

melalui longsoran tanah yang menghancurkan

manusia terkuburkan

alam berserakan

Adakah kau dengar?

3. Menulis Puisi melalui Pengamatan Objek/Kegiatan

Cobalah amati benda, orang, atau kegiatan yang ada di kelasmu, di rumahmu, atau

di tempat-tempat umum! Pengamatan di tempat-tempat umum banyak memberikan

inspirasi para penyair/para pengarang. Tempat umum itu banyak diwarnai pernak-

pernik kehidupan manusia sehingga dapat menjadi lahan subur bahan penulisan.

a. Tentukan lokasi pengamatan, misalnya terminal.

b. Daftarlah benda, kegiatan, keadaan yang kamu lihat, suara yang kamu dengar,

perasaan yang kamu rasakan, atau perasaan orang yang kamu tangkap! Amati

contoh berikut!

Benda

Kegiatan

Keadaan di

Terminal

Suara yang

Kudengar

Perasaan yang

Kurasakan/ yang

Dirasakan Orang

bus

mobil

taksi

sepeda motor

calo

kondektur

orang tua

pemuda

wanita

anak-anak

penjual

kerdus

karung

pengamen

berjalan

kencang

menyelinap

parkir

antri

berebut

menarik

menangkat

memegang

menangis

bertengkar

menumpang

menjajakan

berteriak

bising

pengap

ramai

butut

kotor

kusut

klimis

seronok

kurus

panas

lelah

keras

hidup

gemuruh

mesin

kendaraan

teriakan

penjaja

makanan

teriakan

jupang

derap

langakah

para pe-

numpang

nyanyian para

pengamen

penuh harap

kesal

kasihan

haru

170

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

c. Mengatur

kata yang ditemukan menjadi puisi. Amati contoh berikut!

Pernik Terminal

Suara bising mesin dinyalakan

Anak-anak berebut menjajakan

Para pengamen menyelinap

menambah suasana pengap

Penjual kurus

mengangkat kerdus

menyongsong hidup keras

menggapai angan tanpa batas.

4. Menulis Puisi dengan Berbagai Rangsangan

Diskusikan dengan kelompokmu ketiga langkah cara penulisan puisi di atas! Untuk

memberikan gambaran yang konkret tentang pemahamanmu terhadap hal itu, sekarang

saatnya kamu melakukan hal serupa dengan topik yang kamu tentukan sendiri. Dalam

hal ini rangsangan terhadap topik itu dapat didasarkan pada gambar, penyimakan

terhadap peristiwa, atau pengamatan langsung pada objek. Untuk itu, pilihlah peristiwa,

objek di sekolah atau di rumahmu, atau gambar-gambar suatu kejadian/kegiatan yang

kamu temukan! Kerjakan seperti contoh!

Agar pengalaman menulis puisi ini dapat dirasakan secara utuh oleh setiap siswa,

semua siswa perlu menyusun puisi secara individu. Selamat mencoba!

5. Menyunting Puisi

Penyuntingan puisi dapat dilakukan oleh penulis puisi dengan berbagai cara, antara

lain: (1) mengganti kata yang kurang puitis dengan sinonimnya yang lebih puitis (

bunga

diganti dengan

kembang

atau

memperingatkan

dengan

menegur

), (2) memadatkan ide

(menghilangkan kata yang tidak perlu), (3) mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang

menggambarkan suasana, dan (4) menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok

persoalan yang akan diungkapkan.

Amati contoh penyuntingan (perbaikan) puisi berikut!

Suara bising mesin bus mulai dibunyikan

mesin dinyalakan

anak-anak sibuk memegang

berebut menjajakan

Calo-calo berusaha menyelinap

Pengamen

171

Pemanfaatan Hasil Laut

10

C. Menulis Puisi Bebas dengan Memperhatikan

Persajakan

Kata-kata yang dirangkai menjadi puisi memiliki kekuatan yang berbeda dengan

bentuk penulisan naratif lainnya meskipun keduanya mengungkapkan topik yang sama.

Kekuatan puisi, di antaranya, berada pada kekuatan persajakannya, di samping makna

dan ketepatan pilihan kata.

Pada kesempatan kali ini kamu akan belajar mengenali, membandingkan, dan

menemukan kekuatan persajakan pada puisi bebas.

Untuk mewujudkannya, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk

menguasai kompetensi menulis puisi bebas dengan memperhatikan persajakan adalah (1) mengenali

puisi, (2) membandingkan puisi, (3) menemukan kekuatan persajakan, dan (4) mengerjakan latihan

menulis puisi. Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan re

fl

eksi.

1. Mengenali Puisi

Di samping beberapa puisi yang sudah kamu pelajari di atas, kamu dapat membaca

puisi tentang Indonesia yang disampaikan dengan sangat baik berikut.

menambah suasana pengap

Anak kurus

mengangkat kerdus

menghadapi hidup keras

menyongsong

Tak peduli dalam cuaca panas

menggapai angan tanpa batas

Kekuatan

puisi terletak

pada kekuatan

persajakan,

makna, dan

ketepatan

pilihan kata

Kembalikan Indonesia Padaku

T

au

fi

q Ismail

Kepada Kang Ilen

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,

Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt, sebagian berwarna putih

dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola

yang bentuknya seperti telur angsa,

hari depan Indonesia adalah Pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta

penduduknya,

172

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Topik tentang desa juga dapat ditulis menjadi puisi yang menarik oleh penyair Madura,

D. Zawawi Imran, seperti di bawah ini.

Desaku

Di jembatan ini kedengar bisik sejarah

Aku tak tahu, siang ini manakah yang lebih berkobar

mataharikah atau darahku

yang menderaskan makna air sungai

sebelum tiba di gerbang muara?

kembalikan

Indonesia

padaku

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam

dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 watt,

Hari depan Indoenesia adalah Pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam lantaran

berat badannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,

Hari depan Indonesia adalah dua ratus mulut yang menganga, dan di

dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 watt, sebagian putih dan

sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang sambil

main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam dan membawa

seratus juta bola lampu 15 watt ke dasar lautan,

Kembalikan

Indonesia

padaku

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang

bentuknya seperti telur angsa

Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta

penduduknya,

Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt, sebagian berwarna putih

dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,

Kembalikan

Indonesia

Padaku

Paris, 1971

173

Pemanfaatan Hasil Laut

10

Puisi-puisi tersebut memiliki pilihan kata yang baik. Kata yang dipilihnya

mengandung banyak tafsir. Ditafsirkan secara sederhana pun bisa bermakna. Akan

tetapi, jika ditafsirkan secara lebih dalam akan lebih bermakna. Itulah contoh puisi

dengan pilihan kata yang baik.

2. Membandingkan Puisi

Puisi berikut juga dikenal sebagai puisi yang sangat baik. Perhatikanlah dengan

cermat! Di samping pilihan katanya yang baik, pada puisi ini terdapat persajakan atau

pertautan bunyi antarbaris yang juga baik.

Selamat datang, tamu dari kota!

Jangan terkejut menjabat tanganku kasar

lantaran setiap hari mengolah zaman

Nanti sore kuantar engkau ke kebun

Nikmatilah buah-buahan yang ranum bersama mimpiku

Inilah sawahku, daunan kungkung sedang menghijau

Kecebong dan lele mondar mandir

di sela semanggi dan batang padi

Di sini kupetik sejuta kasih sayang, dan kutaburkan

ke mana bulan ’ngusapkan tangan

Seekor bangau hinggap di punggung kerbau

seakan mengajar kita dengan hakikat persahabatan

Kalau nanti hasil panen kuantar ke kota

yang kuminta padamu bukan tanda penghargaan

Namun setangkai bunga putih pengertian

Dari jembatan ini kulihat rahmat yang bermekaran

keemasan di hamparan tanah sejarah

Kulecut betis sukmaku

Disambut gemuruh di ubun mega;

Senyum hari depan yang huragu

Rogojampi 1967

Buah Rindu

Amir Hamzah

Dikau sambur limbur pada senja

Dikau alkamar purnama raya

174

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Asalkan kanda bergurau senda

Dengan adinda tajuk mahkota.

Di tuan rama-rama melayang

Di dinda dendang sayang

Asalkan kanda selang-menyelang

Melihat adinda kekasih abang.

Ibu, seruku laksana pemburu

Memikat perkutut di pohon ru

Sepantun swara laguan rindu

Menangisi kelana berhati mutu.

Kelana jauh duduk merantau

Dibalik gunung dewata hijau

Diseberang laut cermin silau

Tanah Jawa mahkota pulau...

Buah kenanganku entah kemana

Lalu mengembara kesini sana

Haram berkata sepatah jua

Ia lalu meninggalkan beta.

Ibu, lihatlah anakmu muda belia

Setiap waktu sepanjang masa

Duduk termenung berhati duka

Laksana Asmara kehilangan seroja.

Bunda waktu melahirkan beta

Pada subuh kembang cempaka

Adakah ibu menaruh sangka

Bahwa begini peminta anakda?

Wah kalau begini naga-naganya

Kayu basah dimakan api

Aduh kalau begini laku rupanya

Tentulah badan lakaslah fani.

175

Pemanfaatan Hasil Laut

10

3. Menemukan Kekuatan Persajakan Puisi

Ternyata, di samping pilihan kata, puisi yang baik juga menggunakan persajakan

yang baik. Pertautan itu menjadikan puisi hidup dari segi rasa di samping menggerakkan

jiwa dari segi makna. Dalam sejarah perpuisian Indonesia tercatat bahwa persajakan

menjadi faktor penting dalam puisi lama, misalnya pantun dan syair.

Perhatikan persajakan pada puisi berikut. Inilah perkembangan “terakhir”

pemanfaatan persajakan dalam puisi.

4. Berlatih Menulis Puisi dengan Memperhatikan Persajakan

Cobalah kamu perhatikan hasil penulisan puisimu pada kegiatan sebelumnya!

Amatilah persajakannya! Jika perlu, suntinglah sekali lagi puisi itu dengan persajakan

yang sesuai!

D. Membawakan

Acara

Kamu pasti mengenal nama Tantowi Yahya. Di mana

kamu mengenalnya? Ya, benar. Di berbagai siaran televisi

kita dapat mengenalnya, baik pada saat dia membawakan

acara kuis, acara hiburan musik, maupun acara pemilihan putri

Indonesia.

Dia sangat piawai membawakan berbagai acara, baik

acara yang bernada gembira maupun yang sedih. Coba

cermati ketika dia membawakan acara kuis. Penonton dan

tentunya peserta kuis dibuat berdebar-debar menantikan

kelanjutan setiap tahap acara yang disuguhkan.

Sejak

Sutarji Calzoum Bachri

sejak kapan sungai dipanggil sungai

sejak kapan tanah dipanggil tanah

sejak kapan derai dipanggil derai

sejak kapan resah dipanggil resah

sejak kapan kapan dipanggil kapan

sejak kapan kapan dipanggil lalu

sejak kapan akan dipanggil akan

sejak kapan akan dipanggil rindu

sejak kapan ya dipanggil tak

sejak kapan tak dipanggil mau

sejak kapan tuhan dipanggil tak

sejak kapan tak dipanggil rindu?

176

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Dalam membawakan acara hiburan musik, dia juga dapat membawa penonton larut dalam suasana

acara yang dibawakannya. Dari layar televisi kita dapat menyaksikan penonton yang di studio larut

mengikuti pengarahannya. Mereka tampak bergembira bersama-sama diiringi alunan musik.

Bahkan, pada acara yang bersifat resmi, dia tampil sangat memukau. Pada acara Pemilihan Putri

Indonesia dia selalu yang menjadi presenternya. Dengan kemampuan bahasa Inggris dan bahasa

Indonesia yang baik, dia dapat menjadi jembatan antara penonton yang membutuhkan hiburan, panitia

yang menginginkan kesuksesan acara, dan dewan juri yang ingin mengetahui kemampuan peserta.

Berkaitan dengan hal itu, berikut ini kamu akan belajar untuk dapat menjadi pembawa acara. Untuk

mewujudkan hal itu, aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi

menjadi pembawa acara adalah (1) memahami penjelasan dan latihan; (2) memahami paparan teori

atau petunjuk, yang berupa mengenali ragam acara, mengenali langkah membawakan acara, dan

membawakan acara dalam berbagai peristiwa; (3) menyaksikan penampilan pembawa acara dalam

berbagai peristiwa sebagai sumber bahan untuk memperluas wawasan; dan (4) mengerjakan latihan.

Pada bagian akhir, kamu akan menjumpai kegiatan re

fl

eksi.

1. Mengenali Ragam Acara

Kamu pasti pernah menyaksikan orang membawakan acara dalam berbagai peristiwa.

Apakah teknik membawakan acara pada berbagai peristiwa itu sama? Mengapa? Coba

diskusikan dengan teman-temanmu dengan panduan tabel berikut.

Peristiwa

Sifat Acara

Susunan Acara

Upacara bendera di sekolah

resmi

1. pembaca acara menyampaikan

susunanacara

2. Persiapan pasukan

3. ...

Ulang tahun teman

Malam kesenian

Perpisahan

Kelompok I mendiskusikan garis besar acara peristiwa 1, kelompok II peristiwa 2,

kelompok III peristiwa 3, dan kelompok IV peristiwa IV. Hasil tiap kelompok dibacakan

di depan kelas. Kelompok lain mengomentari hasil kelompok lain.

2. Mengenali Langkah dalam Membawakan Acara

Peristiwa

: perpisahan kelas IX SMPN 5 Surabaya

Pendengar : orang tua/wali murid kelas IX, undangan, guru, kepala sekolah,

murid kelas IX, VIII, dan VII.

Lokasi

: di aula sekolah

Acara

: 1. Pembukaan

2. Sambutan (kepala sekolah, wakil kelas III, wakil orangtua)

3. Penerimaan hadiah untuk siswa berprestasi

4. Hiburan

5. Penutup

177

Pemanfaatan Hasil Laut

10

PEMBUKAAN

Bapak Kepala Sekolah yang terhormat,

Bapak/Ibu Guru yang saya hormati,

Para undangan yang saya hormati, dan siswa-siswa SMP Negeri 5 Surabaya yang saya cintai

Assalamualaikum wr. wb.!

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan

rahmat-Nya kepada kita semua. Hanya dengan rahmat-Nya semata, pada hari ini kita dapat

melaksanakan acara pelepasan siswa-siswa kelas III SMP 5 Surabaya tahun 2007. Marilah kita

awali acara ini dengan doa agar apa yang kita lakukan hari ini dapat membawa kebaikan bagi kita

semua. Berdoa mulai ....

Amati contoh susunan acara dan kalimat-kalimat yang dibawakan pembawa acara

berikut! Perhatikan cara menyapa, membuka acara, mempersilakan, menghubungkan

antaracara, mengulas/mengomentari acara, dan menutup acara!

PENGANTAR UNTUK SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

Hadirin yang berbahagia .....

Kita ikuti acara kita yang pertama yaitu sambutan Kepala Sekolah SMPN 5 Surabaya. Yang

terhormat Drs. Ahmad Fatoni, M.Pd. saya persilakan.

..................................

PENGANTAR UNTUK SAMBUTAN WAKIL WALI MURID

Demikianlah sambutan kepala sekolah yang berintikan sebuah harapan agar siswa-siswa

kelas IX berhati-hati dalam menapaki jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya, marilah kita dengarkan

harapan orangtua yang akan diwakili oleh Ibu Endah Harsiyati. Saya persilakan!

PENGANTAR UNTUK SAMBUTAN WAKIL SISWA KELAS III

Dua bentuk harapan telah kita dengarkan. Sekarang tiba saatnya kita dengarkan sambutan

wakil dari kelas IX yang akan diwakili oleh Nuzla Aimmatu Rasyida. Saya persilakan!

178

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

PENGANTAR UNTUK PENERIMAAN HADIAH

Hadirin yang saya muliakan,

Dalam menempuh ujian akhir tahun ini, siswa SMPN 5 Surabaya telah mengukir prestasi akademik

yang gemilang. Nilai tertinggi tahun ini dicapai oleh teman kita Harris Amrullah dari kelas IXa. Juara 2

dicapai oleh Nastiti dari kelas IIId, dan juara 3 dicapai oleh Alfado Kasroh dari kelas IXe. Saya persilakan

ketiganya naik ke atas pentas untuk menerima penghargaan. Untuk menyerahkan penghargaan, saya

persilakan Kepala Sekolah SMPN 5 menuju ke atas pentas. ..................................................................

.........

Terima kasih, Bapak Kepala Sekolah dan para pemenang dipersilakan duduk kembali.

PENGANTAR UNTUK HIBURAN

Beberapa acara telah kita lalui bersama. Sekarang tibalah kita pada acara yang kita nantikan,

yakni Acara HIBURAAAAAAAN! Siswa-siswi SMPN 5 Surabaya akan menunjukkan kreasi terbaiknya.

Sebagai pembuka, kita sambut tari YAPONG yang akan dibawakan dara-dara cantik dari kelas VIIa.

TEPUK TANGAN YANG MERIAH untuk mereka.

...................................

Demikianlah penampilan menarik dari kelas VIIa. Selanjutnya, kelas VIIb tak mau kalah. Gadis

manis yang telah menyabet berbagai penghargaan lomba menyanyi ini akan memperdengarkan suara

emasnya. Hadirin, tepuk tangan untuk NANDAAAAAA!

.............................................................................................

Luuuuaaaar biasaa .....! Tepuk tangan sekali lagi untuk Nanda.

Hadirin ...., sungguh hari ini hari yang sangat bermakna bagi kelas IX. Semua ingin mempersembahkan

yang terbaik untuk mereka. Untuk melengkapi suasana yang cukup hangat ini, saya yakin Anda setuju

kalau kita goyang panggung ini dengan tari poco-poco yang akan dibawakan oleh kelompok penari dari

kelas VIIc. Kita sambut mereka dengan tepuk tangan yang meriah!

PENGANTAR UNTUK PENUTUP

Tak terasa tiga jam telah kita lewati bersama. Berbagai rangkaian acara telah kita nikmati. Tibalah

saatnya kita akan mengakhiri acara ini. Mudah-mudahan acara hari ini memberi kesan mendalam bagi

kita semua. Sebagai pembawa acara saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Jayalah

terus siswa SMPN 5! Terus maju meraih cita di ujung sana!

179

Pemanfaatan Hasil Laut

10

Berdasarkan contoh di atas, lakukan hal-hal berikut!

a. Tandai pada bagian mana pembawa acara meminta/menyuruh, mengomentari,

melanjutkan acara (menjembatani antaracara)!

b. Apa isi kalimat yang diucapkan pembawa acara pada pembukaan, bagian inti acara dan

penutup?

Selanjutnya, cermati contoh di bawah ini dan lanjutkan dengan contoh lain bagian yang

rumpang!

a. Sapaan dalam membawakan acara

Teman-teman yang saya cintai,

Para pengurus OSIS yang berbahagia,

Hadirin yang berbahagia,

........................................

b. Membuka Acara

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat

Tuhan, atas segala rahmat-Nya yang telah

dilimpahkan kepada kita semuanya. Hari ini kita

...........................................

c. Meminta/menyuruh/mempersilakan dengan acuan

• Yang terhormat Bapak Sudarmo, saya persilakan!

..................................

• Selanjutnya, marilah kita dengarkan harapan orangtua yang akan diwakili oleh Ibu

Siti Haryati. Saya persilakan!

• Dua bentuk harapan telah kita dengarkan. Sekarang tiba saatnya kita dengarkan

sambutan wakil dari kelas III yang akan diwakili oleh Hanum Afdilla. Saudara

Hanum saya persilakan!

• Hadirin yang saya hormati,

Dalam menempuh ujian akhir tahun ini, siswa SMPN 5 Surabaya telah mengukir

prestasi akademik yang gemilang. Nilai tertinggi tahun ini dicapai oleh teman kita

Harris Amrullah dari kelas IIIa. Juara 2 dicapai oleh Nastiti dari kelas IIId, dan juara

3 dicapai oleh Alfado Kasroh dari kelas IIIe. Saya persilakan ketiganya naik ke atas

pentas untuk menerima penghargaan. Untuk menyerahkan penghargaan, saya

persilakan Kepala Sekolah SMPN 5 menuju ke atas pentas.

......................................

• Terima kasih, Kepala Desa Sidomakmur kami persilakan duduk kembali.

d. Mengomentari

• Luar biasa penampilan Nanda tadi. Tepuk tangan sekali lagi untuk Nanda!

• Itulah penampilan kelas IIIc. Tepuk tangan yang meriah untuk mereka!

e. Menutup

• Demikianlah serangkaian acara telah saya bawakan. Apabila ada tutur kata yang

tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

• Hadirin, akhirnya waktu jualah yang membatasi kita. Saya, selaku pembawa acara,

menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan hadirin dan mohon

180

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

maaf setulus-tulusnya bila ada acara dan tutur kata saya yang kurang berkenan.

Terima kasih. Wasalamualaikum warahtullahi wabarakatuh.

3. Membawakan Acara dalam Berbagai Peristiwa

Pembawa acara yang baik dituntut memiliki

• penghayatan yang sempurna

• pengartikulasian yang jelas serta lafal, intonasi, dan jeda yang tepat

• kelancaran pengucapan

• ekspresi

• pernapasan yang baik

Bagi pembawa acara, penghayatan terhadap isi pembicaraan dapat memengaruhi

emosi atau tindakan pendengarnya. Jika pembawa acara membaca teks, diperlukan

improvisasi bagi pembacanya agar tampil menarik. Improvisasi dapat berupa kata

pengantar sebelum bagian inti. atau iringan musik.

Di samping itu, secara umum pembawa acara yang baik dituntut memiliki artikulasi

yang jelas serta lafal, intonasi, dan jeda yang tepat.

Ada lagi unsur yang penting dalam membawakan acara, yaitu kelancaran pengucapan.

Di samping itu, masih disyaratkan pula bagi pembawa acara agar tampil sukses, yaitu

ekspresi. Bagian ini tampak pada gerak/pancaran wajah (mimik) atau gerak lainnya.

Setelah kamu perhatikan penjelasan tersebut, tugasmu adalah merencanakan suatu

kegiatan. Lakukan dalam kerja kelompok! Setiap kelompok menunjuk seorang yang

akan menjadi pembawa acara dan yang lain sebagai orang-orang yang akan terlibat dari

suatu acara.

Tentukan konteks sebuah acara. Tulis acaranya! Buat kalimat-kalimat untuk

membuka, menyuruh, mengomentari, dan menutup acara. Bacalah kalimat-kalimat

tersebut! Bayangkan kamu sedang menjadi pembawa acara perpisahan tersebut!

Bacalah sekali lagi naskah yang kamu susun! Tandailah kata yang ditekankan dengan

garis bawah (_____), tanda // untuk hentian setiap satuan makna (frasa), dan tanda #

untuk akhir kalimat!

Perhatikanlah contoh berikut!

Yang terhormat Kepala SMPN 5 Surabaya ....//

Bapak/Ibu Guru yang saya muliakan ....//

Bapak/Ibu Wali Murid yang saya hormati ....//

Yang tersayang siswa-siswa SMPN 5 Surabaya yang saya cintai#

Teman yang lain berkelompok mengamati dengan panduan berikut!

Lingkarilah angka yang sesuai dengan hasil pengamatanmu!

181

Pemanfaatan Hasil Laut

10

No.

Aspek

Skor

Indikator

1.

Pilihan Kata

3

Jika diksi menarik, mampu mempersuasi

pendengar

2

Jika diksi tidak menarik, tetapi mampu

mempersuasi pembaca pendengar

1

Jika diksi tidak menarik dan tidak dapat

mempersuasif pembaca

2.

Bahasa

3

Jika bahasa yang digunakan sesuai dengan jenis,

tempat, dan waktu acara.

2

Jika terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan

jenis, tempat, dan waktu acara.

1

Jika bahasa banyak yang tidak sesuai dengan

jenis, tempat, dan waktu acara.

3

Penampilan

3

Jika penampilan menarik, simpatik, dan mampu

menginterpretasikan keadaan

2

Jika penampilan menarik, simpatik, tetapi tidak

mampu menginterpretasikan keadaan.

1

Jika penampilan menarik, simpatik, dan mampu

menginterpretasikan keadaan

4

Pengetahuan

2

Jika pembawa acara memiliki wawasan yang luas

dan pandai mengaitkan dengan peristiwa aktual

1

Jika wawasan pembawa acara terbatas

Pada unit 10 ini kamu telah mempelajari dua hal: seluk beluk puisi dan membawakan

acara. Pada bagian yang pertama kamu telah belajar melalui kegiatan membaca puisi untuk

mengenali ciri-ciri umum puisi dan kamu telah pula mempraktikkan bagaimana menulis

puisi bebas berdasarkan berbagai rangsangan (gambar, renungan, dan pengamatan)

dengan pilihan kata dan persajakan yang tepat. Pada bagian kedua kamu telah mempelajari

bagaiman membawakan acara dengan bahasa yang baik, benar, dan santun.

Puisi bebas secara umum memiliki ciri berikut: (a) dalam puisi terdapat pemadatan isi;

(b) unsur bunyi dan bentuk dalam puisi diperhatikan untuk memberi efek tertentu; (c) kata

yang digunakan dalam puisi bersifat konotatif dan imajinatif; (d) isi dalam puisi merupakan

suatu kesatuan yang utuh yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair terhadap

suatu fenomena; dan (e) setiap baris puisi mengungkapkan kesatuan arti.

Rangkuman

182

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Bagi penyair rangsangan terhadap topik dapat didasarkan pada gambar, perenungan

terhadap peristiwa, atau pengamatan langsung pada objek. Pengamatan di tempat-tempat

umum banyak memberikan inspirasi para penyair/para pengarang. Tempat umum itu

banyak diwarnai pernak-pernik kehidupan manusia sehingga dapat menjadi lahan subur

bahan penulisan.

Untuk menulis puisi dengan rangsangan gambar dapat ditempuh langkah berikut: (a)

memahami peristiwa yang ada digambarkan, (b) mendaftar semua kata yang berkaitan

dengan peristiwa yang ada dalam gambar, (c) merangkai dan mengatur kata sesuai

dengan yang akan digambarkan dari peristiwa tersebut. Sementara itu, untuk menulis

puisi berdasarkan perenungan peristiwa dapat ditempuh langkah berikut: (a) menentukan

peristiwa yang sedang atau telah terjadi, (b) menentukan beberapa pendapat terhadap

peristiwa tersebut dalam bentuk kalimat lengkap, (c) memilih salah satu pendapat, dan (d)

mengembangkan pokok persoalan tersebut dalam puisi. Untuk menulis puisi berdasarkan

pengamatan dapat ditempuh langkah berikut: (a) menentukan lokasi pengamatan, (b)

mendaftar benda, kegiatan, keadaan yang dilihat, suara yang didengar, perasaan yang

dirasakan, atau perasaan orang yang dapat ditangkap, dan (c) mengatur kata yang ditemukan

menjadi puisi.

Penyuntingan puisi dilakukan dengan (1) mengganti kata yang kurang puitis dengan

sinonimnya yang lebih puitis, (2) memadatkan ide (menghilangkan kata yang tidak

perlu), (3) mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana, dan (4)

menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan diungkapkan.

Kata-kata yang dirangkai menjadi puisi memiliki kekuatan yang berbeda dengan bentuk

penulisan naratif lainnya meskipun keduanya mengungkapkan topik yang sama. Kekuatan

puisi, di antaranya, berada pada kekuatan persajakannya, di samping makna dan ketepatan

pilihan kata. Kata yang dipilihnya dapat mengandung banyak tafsir. Puisi yang baik

ditafsirkan secara sederhana pun bisa bermakna. Akan tetapi, jika ditafsirkan secara lebih

dalam puisi tersebut akan lebih bermakna.

Di samping pilihan kata, puisi yang baik juga menggunakan persajakan yang baik.

Pertautan itu menjadikan puisi hidup dari segi rasa di samping menggerakkan jiwa dari

segi makna. Dalam sejarah perpuisian Indonesia tercatat bahwa persajakan menjadi faktor

penting dalam puisi lama, misalnya pantun dan syair.

Dalam membawakan acara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: cara menyapa,

membuka acara, mempersilakan, menghubungkan antaracara, mengulas/mengomentari

acara, dan menutup acara. Pembawa acara yang baik dituntut memiliki (a) penghayatan

yang sempurna , (b) pengartikulasian yang jelas serta lafal, intonasi, dan jeda yang tepat, (c)

kelancaran pengucapan, (d) ekspresi, dan (e) pernapasan yang baik.

Bagi pembawa acara, penghayatan terhadap apa yang disampaikan sangatlah penting.

Jika isi pembicaraan dikemas secara menarik dan dihayati oleh pembawanya, tidak jarang

topik dapat memengaruhi emosi atau tindakan pendengarnya. Jika pembawa acara

membaca teks, harus diingat bahwa teks yang dibacanya sangat singkat sehingga diperlukan

improvisasi bagi pembacanya agar tampil menarik. Improvisasi di sini dapat berupa kata

pengantar sebelum bagian inti. Iringan musik yang padu akan membantu kesempurnaan

tujuan penyampaiannya.

183

Pemanfaatan Hasil Laut

10

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan cara menentukan pilihan yang tepat dari

berbagai jawaban yang tersedia!

1. Puisi bebas secara umum memiliki ciri berikut, kecuali ....

A. dalam puisi terdapat pemadatan isi

B. unsur bunyi dan bentuk dalam puisi diperhatikan untuk memberi efek tertentu

C. hubungan antarbaris diikat oleh persajakan

D. isi dalam puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair terhadap suatu fenomena

2. Bagi penyair rangsangan terhadap topik dapat didasarkan pada ....

A. gambar

C. pengamatan langsung pada objek

B. perenungan terhadap peristiwa

D. gambar, perenungan, dan pengamatan

3. Cermati aktivitas berikut!

1. mendaftar kata yang berkaitan dengan peristiwa

2.

merangkai dan mengatur kata

3. memahami peristiwa yang ada

Untuk menulis puisi dengan rangsangan gambar dapat ditempuh langkah ....

A. 1, 2, dan 3

C. 3, 2, dan 1

B. 1, 3, dan 2

D. 3, 1, dan 2

4. Cermati pula aktivitas berikut!

1. memilih salah satu pendapat

2. menentukan peristiwa yang sedang atau telah terjadi

3. mengembangkan pokok persoalan tersebut dalam puisi

4. menentukan beberapa pendapat

Untuk menulis puisi berdasarkan perenungan peristiwa dapat ditempuh langkah

berikut, yakni ....

A.

2, 4, 1, dan 3

C. 4, 1, 2, dan 3

B. 2, 3, 4, dan 1

D. 1, 4, 2, dan 3

5.

Cermati aktivitas berikut!

1. menentukan lokasi pengamatan

2.

mendaftar benda, kegiatan, keadaan

3. mengatur kata

Untuk menulis puisi berdasarkan pengamatan dapat ditempuh langkah berikut ....

A. 1, 2, dan 3

C. 3, 2, dan 1

B.

1, 3, dan 2

D. 3, 1, dan 2

6. Penyuntingan puisi dilakukan dengan cara berikut, kecuali ....

A. mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana

B.

memadatkan ide (menghilangkan kata yang tidak perlu)

C. mengubah urutan baris agar terlihat indah

D. mengganti kata yang kurang puitis dengan sinonimnya yang lebih puitis

Evaluasi

184

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

7. Pembawa acara yang baik dituntut memiliki hal-hal berikut,

kecuali

....

A. hafal terhadap kalimat yang akan disampaikan

B. penghayatan yang sempurna

C. pengartikulasian yang jelas serta lafal, intonasi, dan jeda yang tepat

D. kelancaran pengucapan

8.

Pembawa acara dapat memengaruhi emosi atau tindakan pendengarnya. Hal itu terjadi

karena hal-hal berikut,

kecuali

....

A. penghayatan pembawa acara terhadap apa yang disampaikan

B.

improvisasi pembawa acara terhadap keadaan sekitar

C. iringan musik yang padu dengan topik pembicaraan

D. topik yang dibawakan pembawa acara menyedihkan

B. Kerjakan tugas berikut!

1.

Renungkan salah satu peristiwa berikut: banjir, kebakaran, kelaparan, pembalakan

kayu,

tsumani, kecelakaan, atau perkelahian antarkampung! Berdasarkan hal itu, tulislah

puisi bebas!

2. Bentuklah kelompok dengan anggota 4—6 orang! Kemudian, rancanglah sebuah acara!

Dalam kegiatan itu ada yang berperan sebagai pembawa acara. Sementara yang lainnya

berperan sebagaimana yang dirancang dalam acara tersebut.

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam

pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan

belum kamu kuasai. Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu

laksanakan. Untuk itu, berikanlah tanda centang (

) pada panduan berikut ini!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

1.

Saya senang dapat membaca puisi dengan penghayatan.

2.

Saya telah dapat mengidenti

fi

kasi ciri-ciri puisi bebas.

3.

Saya dapat menulis puisi bebas melalui rangsangan gambar.

4.

Saya dapat menulis puisi bebas melalui rangsangan perenungan.

5.

Saya dapat menulis puisi bebas melalui rangsangan pengamatan

terhadap objek langsung.

6.

Saya dapat menjadi pembawa acara yang baik

7.

Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini menantang, mudah diikuti,

dan membuat saya senang belajar bahasa Indonesia.

Refleksi

185

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII

Agusto, Pippo. 2005.

Kompas

, 18 September 2005. Jakarta.

Alwi, Hasan dkk. 2003.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Asmara, Adhy. 1979.

Apresiasi Drama

. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Haryati, Nas dan Mokh Doyin. 2004.

Pengembangan Kemampuan Berbicara Sastra.

Jakarta:

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Harymawan, RMA. 1986.

Dramaturgi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Haryono, Edi. 2000.

Rendra dan Teater Modern Indonesia: Kajian Memahami Rendra melalui

Tulisan Kritikus Seni

. Yogyakarta: Kepel Press.

Kisyani-Laksono. 2004.

Pengembangan Keterampilan Berbicara

. Jakarta: Direktorat Pendidikan

Lanjutan Pertama.

Kisyani-Laksono, dkk. 2007.

Menyunting

. Jakarta: Universitas Terbuka.

_______. 2007.

Membaca 2

. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurgiantoro, Burhan. 1998.

Teori Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: UGM Press.

Pradopo, Racmat Djoko. 1998.

Pengantar Kritik Sastra.

Yogyakarta: UGM Press.

Rendra. 1993.

Seni Drama untuk Remaja

. Jakarta: Pustaka Jaya.

Soemanto, Bakdi. 2001.

Jagat Teater

. Yogyakarta: Media Pressindo.

Subyantoro. 2004

. Membaca.

Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Sudikan, Setya Yuwana dan Setiawan. 2004.

Pengembangan Keterampilan Menulis Sastra.

Jakarta:

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Tambajong, Japi

. 1981. Dasar

-

dasar Dramaturgi

. Bandung: Pustaka Prima.

Tjahyono, Tengsoe. 2002.

Apresiasi Drama

. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Wresti, M. Clara. 2005.

Kompas,

7 Agustus 2005. Jakarta.

Yulianto, Bambang. 2004.

Kebahasaan dalam Pembelajaran Bahasa dan Satra Indonesia.

Jakarta:

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

-----------. 2007.

Aspek Kebahasaan dan Pembelajarannya

. Surabaya: Unesa Press.

Daftar Pustaka

186

Realitas di Kotaku

Takarir

alur